darilamongankemanado

Selasa, Oktober 02, 2007

Sindroma Vena Kava Inferior Pada IBu Hamil

Retrieved from "http://en.wikipedia.org/wiki/Inferior_vena_cava_syndrome"


Sindroma Vena Kava Inferior

Sindroma vena kava inferior (SVKI) merupakan dampak dari obstruksi vena kava inferior yang disebabkan oleh uterus yang membesar. Manifestasi klinis dapat bervariasi, di Amerika Serikat insidennya diperkirakan sekitar 5 – 10 kasus per 100.000 per tahun. Pada kehamilan penyebab dari SVKI adalah tekanan dari luar pembuluh darah vena kava inferior oleh uterus yang membesar sehingga menyebabkan terjadinya turbulensi yang mengganggu aliran darah. SVKI sering terjadi pada umur kehamilan trimester ketiga dimana uterus menekan vena kava inferior dibagian kanan. SVKI menimbulkan tanda-tanda dan gejala-gejala yang sangat bervariasi sehingga dapat menyulitkan diagnosis klinis. Tanda dan gejala tersebut antara lain :
Edema pada ekstrimitas bawah
Takikardia
Hipoksia dan distres pada janin yang terlihat pada CTG, distres janin akut dapat disebabkan oleh : hipoperfusi pada uteroplasenta sekunder karena hipotensi pada ibu, penekanan aorta (aliran darah arteri brakhialis normal) menyebabkan pengurangan aliran menuju arteri iliaka. Penekanan aorta terjadi pada level L4-L5.
Hipotensi sampai kehilangan kesadaran, umumnya manifestasi hipotensi umumnya terjadi setelah tiga sampai tujuh menit. Hipotensi lebih parah pada proses seksio sesarea. Penekanan oleh uterus berkurang dengan adanya kontraksi karena uterus lebih mengecil dan kurang menekan uterus.
Pusing dan sangat tidak nyaman.
SKVI sering terjadi bila ibu tidur dalam keadaan terlentang. SKVI dapat terjadi dimeja operasi selama pembedahan berlangsung. Hal ini merupakan alasan mengapa ibu hamil yang menjalani seksio sesarea ditidurkan dalam posisi miring untuk mencegah penekanan vena kava inferior oleh uterus. Tetapi pada kebanyakan ibu mekanisme kompensasi cukup untuk mempertahankan tekanan darah arterial.






Gambar. (atas) penekanan vena kava inferior oleh uterus, (bawah) vena kava inferior tertekan oleh uterus pada posisi supine (terlentang) dan vena kava inferior terbebas dari tekanan pada posisi miring ke lateral.
Terdapat dua mekanisme kompensasi untuk mengurangi hipotensi yang terjadi karena perburukan aliran balik vena. Pertama, peningkatan tonus simpatis secara umum dan kedua, pleksus vertebra interna dan vena azigos dapat bertindak sebagai saluran kolateral untuk aliran balik darah dari tubuh bagian bawah (Leonie Watterson).
Ketika penekanan terjadi, darah terdorong menuju ke sistem vena azigos dan vena vertebra, sistem-sistem vena inilah yang membantu menyalurkan melindungi aliran balik darah dari tubuh bagian bawah. Kompensasi tersebut menyebabkan vena azigos dan vena vertebra melebar. Bila vena vertebra menjadi menegang karena peningkatan volume darah maka volume ruang subarakhnoid dan ruang epidural mengecil. Pengurangan volume pada ruang epidural dapat meningkatkan penyebaran larutan anestetik yang dimasukkan kedalam ruangan subarakhnoid dan epidural sehingga pada ibu hamil yang menjalani seksio sesarea dosis anestetik perlu dikurangi.
Vena hemiazigos
Vena kava inferior
Vena azigos
Vena kava superior

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda